Monday, November 20, 2006

Sebuah lembaran baru

Alhamdulillahi Rabbil 'Alamiin...
Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam...

Terisi sudah separuh bagian dari Imanku dengan memenuhi Sunnah-Mu dan Rasul-Mu yaa Raab...!

Ahad, 12 Nopember 2006 M, bertepatan dengan 20 Syawal 1427 H, pukul 08:30 WIB . Aku melangsungkan pernikahanku dengan seorang wanita bernama Dwi Novita Eka Sari binti Suherman, dengan Mas Kawin yang telah tersebut. Malamnya, 19:00 - 21:00 WIB, walimahan di gedung Badan Urusan Logistik (BULOG), Jakarta.

Kutinggalkan pula masa-masa lajangku dalam usia yang belum genap 25 tahun (tepatnya 24 tahun, 8 jam, 30 Menit), karena HUT-ku baru akan kujelang keesokan harinya.

Terima kasih atas semua do'a dan restu serta hadiah-hadiah yang telah kami terima. Semoga kami dapat membentuk sebuah keluarga yang Sakinnah, Mawaddah dan penuh Rahmah. Sesuai dengan Sunnatullah dan Sunanaturrasulullah.

Insya Allah...
Aaaamiin...

Thursday, November 09, 2006

Kunjungan

Sumber: http://www.depdagri.go.id/konten.php?nama=BeritaNasional&op=detail_berita&id=573


BERITA & INFO
 
Pertemuan Presiden SBY-Bush, Mendorong Kerjasama Bilateral
Selasa, 07 November 2006, 09:57 WIB
Jakarta, Menlu Hassan Wirajuda mengemukakan, kunjungan Presiden AS ke Indonesia, 20 November mendatang, merupakan rangkaian kunjungannya ke kawasan Asia Tenggara. Bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Bush akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan soft power.

"Pertemuan akan mendorong kerja sama bilateral Indonesia dan AS lebih luas, terutama di bidang yang berkaitan dengan kesejahteraan rakyat, misalnya upaya pencapaian Millenium Development Goals berupa pengurangan kemiskinan, pelayanan kesehatan, dan pendidikan. Dengan kata lain, hal-hal yang berkaitan dengan soft power," ujar Hassan seusai sidang kabinet paripurna, Senin (6/11).

Untuk mengamankan kedatangan Presiden Bush, jajaran Kantor Menko Polhukam akan menggelar rapat pengamanan khusus, Selasa (7/11). Menurut Menhan Juwono Sudarsono, keberadaan Bush di Indonesia hanya sekitar 10 jam, dan kedua presiden itu akan bertemu empat mata di Istana Bogor, Jawa Barat.

Mengenai pembuatan landasan darurat bagi pendaratan pesawat helikopter atau helipad di lahan Kebun Raya Bogor, Juwono menyatakan tidak ada masalah.

Secara terpisah, Mutamimmul Ula dari Partai Keadilan Sejahtera di Jakarta menyatakan, kedatangan Bush tidak ada manfaatnya bagi Indonesia. Bush harus bertanggung jawab atas pertumpahan darah di Irak, Afganistan, dan Palestina, dengan dalih perang terhadap terorisme.

Hizbut Tahrir Indonesia dan Majelis Mujahidin Indonesia juga mengeluarkan pernyataan penolakan kedatangan Bush ke Indonesia. Ketua Umum HTI Muhammad Al-Khaththath menyatakan, Bush tidak pantas datang ke Indonesia.

Sedangkan Ketua Partai Persatuan Pembangunan Hasrul Azwar mengatakan, hikmah dari kedatangan Bush ke Indonesia bisa tercapai jika cara pandang Bush tentang Islam diubah. (INU/HAR/MAM)


 
NB.:
Tapi apakah hanya untuk menyambut seseorang seperti Bush, kita harus mengorbankan Indentitas Nasional kita, apa lagi berupa lahan di Kebun Raya bogor yg notabenenya warisan bangsa yg banyak terdapat tanaman-2 langka, hanya untuk tunduk kepada AROGANSI satu orang. Hanya seperti inikah harga diri kita sebagai bangsa yang berdaulat. Entah apa pandapat para pendiri negara kita terdahulu jika melihat keadaan negara yang dibelanya dengan segenap jiwa raga.

Sungguh tragis....


Semoga Bermanfaat

---Love and Peace---

Kau tidak menyia-nyiakan waktu,
ketika kau menikmati saat menyia-nyiakannya...