Friday, November 28, 2008
[INFO] Asal Nama Daerah di Jakarta
Sejarah Asal Mula Nama Daerah Glodok, Kwitang & Menteng, dan Senayan Jakarta
Kota Jakarta adalah jantung ibukota dari negara Republik Indonesia di mana pusat perekonomian beserta berjuta permasalahannya ada di kota kecil padat penduduk ini. Di balik nama beberapa daerah di Jakarta tersimpan kisah, cerita dan sejarah dari mana nama itu muncul.
Berikut di bawah ini adalah beberapa asal-muasal nama daerah terkenal di DKI Jakarta :
A. Glodok
Asalnya dari kata grojok yang merupakan sebutan dari bunyi air yang jatuh dari pancuran air. Di tempat itu dahulu kala ada semacam waduk penampungan air kali ciliwung. Orang tionghoa dan keturunan tionghoa menyebut grojok sebagai glodok karena orang tionghoa sulit mengucap kata grojok seperti layaknya orang pribumi.
B. Kwitang
Dulu di wilayah tersebut sebagian tanah dikuasai dan dimiliki oleh tuan tanah yang sangat kaya raya sekali bernama Kwik Tang Kiam. Orang Betawi jaman dulu menyebut daerah itu sebagai kampung si kwi tang dan akhirnya lama-lama tempat tersebut dinamai kwitang.
C. Senayan
Dulu daerah senayan adalah milik seseorang yang bernama wangsanaya yang berasal dari Bali . Tanah tersebut disebut orang-orang dengan sebutan wangsanayan yang berarti tanah tempat tinggal atan tanah milik wangsanaya. Lambat laun akhirnya orang menyingkat nama wangsanayan menjadi senayan.
D. Menteng
Daerah Menteng Jakarta Pusat pada zaman dahulu kala merupakan hutan yang banyak pohon buah-buahan. Karena banyak pohon buah menteng orang menyebut wilayah tersebut dengan nama kampung menteng. Setelah tanah itu dibeli oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1912 sebagai lokasi perumahan pegawai pemerintah Hindia Belanda maka daerah itu disebut menteng.
[INFO] Asal Nama Daerah di Jakarta - Karet Tengsin, Kebayoran, Lebak Bulus
Nama daerah yang kini termasuk kawasan segitiga emas kuningan ini berasal dari nama orang cina yang kaya raya dan baik hati. Orang itu bernama Tan Teng Sien. Karena baik hati dan selalu memberi bantuan kepada orang-orang sekitar kampung, maka Teng Sien cepat dikenal oleh masyarakat sekitar dan selalu menyebut daerah itu sebagai daerah Teng Sien. Karena pada waktu itu banyak pohon karet, maka daerah itu dikenal dengan nama Karet Tengsin.
Kebayoran
Kebayoran berasal dari kata kebayuran, yang artinya “tempat penimbunan kayu bayur”. Kayu bayur yang sangat baik untuk dijadikan kayu bangunan karena kekuatanya serta tahan terhadap rayap.
Lebak Bulus
Daerah yang terkenal dengan stadion dan terminalnya diambil dari kata “lebak” yang artinya lembah dan “bulus” yang berarti kura-kura. Jadi lebak bulus dapat disamakan dengan lembah kura-kura. Kawasan ini memang kontur tanahnya tidak rata seperti lembah dan di kali Grogol dan kali Pesanggrahan-dua kali yang mengalir di daerah tersebut-memang terdapat banyak sekali kura-kura alias bulus.
[INFO] Asal Nama Daerah di Jakarta - Kebagusan, Ragunan, Pasar Rumput
Nama kebagusan-daerah yang menjadi tempat hunian mantan presiden megawati-berasal dari nama seorang gadis jelita, Tubagus Letak Lenang. Konon, kecantikan gadis keturunan kesultanan banten ini membuat banyak pemuda ingin meminangnya. Agar tidak mengecewakan hati pemuda itu,ia akhirnya memilih bunuh diri. Sampai sekarang makam itu masih ada dan dikenal dengan nama ibu Bagus.
Ragunan
Berasal dari Wiraguna, yaitu gelaran yang di sandang tuan tanah pertama kawasan tersebut berna Hendrik Lucaasz Cardeel, yang diperolhnya dari sultan banten Abunasar Abdul Qahar, putra Sultan Ageng Tirtayasa.
Pasar Rumput
Dulu, tempat ini merupakan tempat berkumpulnya para pedagang pribumi yang menjual rumput. Para pedagang rumput terpaksa mangkal dilokasi ini karena mereka tidak diperbolehkan masuk ke permukiman elit menteng. Saat itu, sado adalah sarana transportasi bagi orang-orang kaya sehingga hampir sebagian besar penduduk menteng memelihara kuda.
[INFO] Asal Nama Daerah di Jakarta - Paal Meriam, Cawang, Pondok Gede
Asal usul nama daerah yang berada diperempatan Matraman dengan jatinegara ini berasal dari suatu peristiwa sejarah yang terjadi sekitar tahun 1813. Pada waktu itu pasukan artileri meriam inggris yang akan menyerang batavia , mengambil daerah itu untuk meletakan meriam yang sudah siap ditembakan. Peristiwa tersebut sangat mengesankan bagi masyarakay sekitar dan menyebut nama daerah ini paal meriam (tempat meriam disiapkan)
Cawang
Duku, ketika belanda berkuasa, ada seorang letnan melayu yang mengabdi pada kompeni, bernama Ende Awang. Letnan ini bersama anak buahnya bermukim di kawasan yang tak jauh dari jatinegara. Lama kelamaan sebutan Ence Awang berubah menjadi Cawang.
Pondok Gede
Sekitar Tahun1775, Lokasi ini merupakan lahan pertanian dan peternakan yang disebut dengan onderneming. Di sana terdapat sebuah rumah yang sangat besar milik tuan tanah yang bernama Johannes Hoojiman. Karena Merupakan satu-satunya bangunan besar yang ada dilokasi tersebut, banguna itu sangat terkenal. Masyarakat pribumi pun menjulukinya “Pondok Gede”.
[INFO] Asal Nama Daerah di Jakarta - Condet Batu Ampar dan Balekambang
Pada jaman dahulu ada sepasang suami istri, namanya pangeran geger dan nyai polong, memiliki beberapa orang anak. Salah satu anaknya, perempuan, di beri nama Siti Maemunah, terkenal sangat cantik. Pangeran Astawana, anak pangeran Tenggara atau Tonggara asal makassar pun tertarik melamarnya.
Siti Maemunah meminta dibangunkan sebuah rumah dan tempat peristirahatan diatas empang, dekat kali ciliwung, yang harus selesai dalam satu malam. Permintaan itu disanggupi dan menurut legenda, esok harinya sudah tersedia rumah dan sebuah bale disebuah empang dipinggir kali ciliwung. Untuk menghubungkan rumah itu dengan kediaman keluarga pangeran tenggara , dibuat jalan yang diampari (dilapisi) Batu.
Demikian menurut cerita, tempat yang dilalui jalan yang diampari batu itu selanjutnya disebut batu ampar, dan bale (balai) peristirahatan yang seolah-olah mengambang di atas air itu di sebut Balekambang.
[INFO] Asal Nama Daerah di Jakarta - Buncit, Bangka, Cilandak, Tegal Parang
Dulunya di jalan buncit raya sekarang ada pedagang kelontong China berperut gendut (Buncit) yg terkenal.
Bangka
Dulunya disana banyak ditemukan mayat (bangke/bangkai) orang yg dibuang di kali krukut.
Cilandak
Konon di sana pernah ditemukan seekor landak raksasa
Tegal Parang
Di sana banyak ditemukan alang2 tinggi (tegalan) yg di potong dgn parang(golok).
[INFO] Asal Nama Daerah di Jakarta - Blok A/M/S
Dulunya sekitar situ tempat pembukaan perumahan baru yg ditandai dgn blok, mulai A-S. Sayang yg tersisa tinggal 3 blok doang.
[INFO] Asal Nama Daerah di Jakarta - Kampung Ambon
Berlokasi di Rawamangun, Jakarta Timur, nama Kampung
Ambon sudah ada sejak tahun 1619. Pada waktu itu JP Coen sebagai
Gubernur Jenderal VOC menghadapi persaingan dagang dengan Inggris.
Untuk memperkuat angkatan perang VOC, Coen pergi ke Ambon lalu
merekrut masyarakat Ambon untuk dijadikan tentara. Pasukan dari
Ambon yang dibawa Coen itu kemudian diberikan pemukiman di daerah
Rawamangun, Jakarta Timur. Sejak itulah pemukiman tersebut dinamakan
Kampung Ambon.
[INFO] Asal Nama Daerah di Jakarta - Sunda Kelapa
Sunda Kelapa merupakan sebutan sebuah pelabuhan di
teluk Jakarta . Nama kelapa diambil dari berita yang terdapat dalam
tulisan perjalanan Tome Pires pada tahun 1513 yang berjudul Suma
Oriental. Dalam buku tersebut disebutkan bahwa nama pelabuhan itu
adalah Kelapa. Karena pada waktu itu wilayah ini berada di bawah
kekuasaan kerajaan Sunda maka kemudian pelabuhan ini disebut Sunda
Kelapa.
[INFO] Asal Nama Daerah di Jakarta - Pondok Gede
Sekitar tahun 1775 daerah Pondok Gede merupakan lahan
pertanian dan peternakan yang disebut onderneming. Di daerah
pertanian dan peternakan milik tuan tanah bernama Johannes Hoojman
yang kaya raya itu terdapat sebuah Landhuis, atau rumah besar tempat
tinggal dan sekaligus tempat pengurus usaha pertanian dan
peternakan. Karena besarnya bangunan Landhuis itu, masyarakat
pribumi sering menyebutnya Pondok Gede.
[INFO] Asal Nama Daerah di Jakarta - Pasar Senen
Pasar Senen pertama kali dibangun oleh Justinus Vinck.
Orang-orang Belanda menyebut pasar ini dengan sebutan Vinckpasser
(pasar Vinck). Tetapi karena hari pada awalnya Vinckpasser dibuka
hanya pada hari Senin, maka pasar itu disebut juga Pasar Senen
(disesuaikan dengan kebiasaan orang-orang yang lebih sering menyebut
Senen ketimbang Senin). Namun seiring kemajuan dan pasar Senen
semakin ramai, maka sejak tahun l766 pasar ini pun buka pada hari-
hari lain.
[INFO] Asal Nama Daerah di Jakarta - Taman Anggrek
Berawal dr keinginan bu Tien untuk mengambil kebon anggrek milik juragan tanah sunda bernama Rasman, yg di kenal orang2 skitar dgn nama H. Rasman karna dia memiliki tanah ber-hektar2 di Cipete. Jadi bu Tien mengambil bunga2 anggrek tersebut dgn niat membeli (tapi namun tidak di bayar) yg akhirnya di pindahkan ke daerah jakarta barat situh yg skrg jd Mall Taman Anggrek.
Kmudian di pindahkhan lagi ke yg skrg smua orang ketahui ada di Taman Mini Indonesia Indah.
Walopun bunga2 anggreknya dah gak ada, namun Jl Kebon Anggrek masih ada jg sampe skrg. Lokasinya di cipete (sbrang SMA Cendrawasih).
[INFO] Asal Nama Daerah di Jakarta - Grogol
Grogol berasal dari bahasa Sunda (g a r o g o l) yang artinya perangkap terdiri dari tombak-tombak yang digunakan untuk menangkap hewan liar yang banyak terdapat di hutan. Nama Garogol dipasang sebagai nama sebuah desa di Limo Depok.
Dahulu kawasan ini memang masih hutan liwang-liwung yang kata pak dalang “jalma mara-jalma mati” alias menyeramkan. Sudah barang tentu di kawasan ini banyak terdapat hewan liar dan buas sehingga penduduk setempat memburunya dengan memasang perangkap (garogol). Hewan yang masuk ke perangkap mirip ciptaan “geek” alias soldadu Vietnam dijamin akan mati tertembus ujung tombak yang menganga didasar lubang. Tapi belum jelas apakah jaman dulu ada keresahan masyarakat bahwa kambing mereka pada tewas karena darahnya dihisap oleh “mahluk misterius” yang sekarang kian marak di Depok.
Konsekwensinya kali yang melewati desa ini juga dinamai kali Garogol. Penduduk Betawi yang main gampang saja, setiap ada desa dilalui kali ini langsung di beri stempel desa Grogol, kampung Grogol.
Repotnya pada peta keluaran tahun 1903, ada kampung bernama Grogol di kawasan Pal Merah. Dari Pal Merah, kali Grogol meliwati Taman Anggrek untuk menuju ke kawasan Pluit (jalan Latumeten) dan tiba pada satu daerah yang kini disebut Grogol- Negeri Tanah Tumpah Darah Anak Beta. Kalau yang memberi nama orang jaman sekarang bisa-bisa namanya “Grogol Perjuangan.”
Pada 1928, sebagian Kali Grogol diuruk oleh Kumpeni. Pasalnya volume air yang mengalir di banding kapasitas kali sering tidak memadai. Dan ini bisa mengancam kehidupan kastil sehingga harus dialirkan keluar kawasan kastil.
Pada 1950-an kawasan Grogol menjadi populer. Karena tercatat terlanggar banjir bandang yang merendam kelurahan ini. Untuk pengendalian banjir di bangun pula waduk Grogol yang letaknya di jalan dr. Semeru (Sumeru) sekarang ini. Di tengah waduk ada air muncrat yang memang agak indah tetapi meresahkan masyarakat. Pasalnya air yang muncrat tadi kualitasnya kurang bagus sering ketika butiran air yang menjulang tinggi lalu di tiup angin pantai, maka banyak baju penduduk yang sedang dijemur tiba-tiba saja diberi tambahan noda kuning dan berbau got. Bertepatan dengan alat pompa yang sering ngadat, maka pemandangan air muncrat sudah nyaris tidak dipertunjukkan.
Soal nama jalan juga unik. Nama jalan disini mengambil nama pahlawan seperti Latumeten, Sumeru, Mawardi, Susilo. Semeru adalah nama dari Dokter Sumeru salah satu tokoh pejuang bangsa Indonesia , disamping nama Dokter Mawardi, Dr. Susilo. Lalu lidah Jawa mulai mengubahnya menjadi Semeru dan seperti keahlian bangsa ini, nama inipun di utak-atik lagi sehingga menjadi suatu statement bahwa S(u)meru adalah nama Gunung. Nama dokter Mawardi cuma kepleset sedikit menjadi dr. Muwardi.
Banyak surat pos datang kepada saya dengan alamat Jalan Gunung Semeru, Grogol (dulu). Untung saja pak pos paham akan kesalahan dimana lokasi daerah dengan Kode Pos 11400 (ini pentingnya menulis Kode Pos dalam setiap surat , kalau terjadi kebingungan nama bisa merujuk ke kode pos).
Tahun 1960, Grogol menjadi ngetop lagi sekalipun rada minir, sebab disana di bangun Rumah Sakit Jiwa sehingga konotasi “dasar Orang Grogol” sering berarti orang yang kurang satu strip lantaran kabel hijau (masa) di otaknya ada yang lepas.
Pada 1970, nama Grogol kembali menjadi buah bibir pembicaraan orang karena dibangun Terminal Bis yang besar di sana . Belakangan terminal yang sangat ramai ini di pindahkan ke KaliDeres yang bisnya sering menyingkat plang trayek sebagai “X-deres”. Sekali tempo ada orang mendapat kecelakaan dijalan raya sehingga napasnya sudah tinggal satu-satu saat dibawa ke RS Sumber Waras. Karena tidak ada keluarga yang menunggunya, seorang suster membisikkan kata “nyebut Bang” - sebuah tradisi untuk melafalkan nama Tuhan ketika seseorang dalam keadaan koma. Si abang nampaknya mengerti, mulutnya lirih menyebut sesuatu sebelum meninggal “g a r o g o l, g a r o g o l” - Kernet bis rupanya dia.
[INFO] Asal Nama Daerah di Jakarta - Utan Kayu
dulunya memang berbentuk hutan disamping basis prajurit Mataram mau menyerang Batavia . Hutan ini sumber kayu dari perumahan-perumahan maupun perkampungan para pengepung batavia maupun benteng belanda jaman dulu. Saking lebatnya hutan ini yang disertai rawa-rawa kemudian saat pembangunan daerah ini, mulai disebut Hutan Kayu yang kemudian dipersingkat menjadi Utan Kayu. Sisa kejayaan dari hutan ini masih dirasakan hingga saat ini dimana kawasan ini masih cukup hijau dan sejuk meski bukan termasuk dalam kawasan mewah seperti halnya Menteng.
[INFO] Asal Nama Daerah di Jakarta - Rawamangun
Melanjutkan cerita mengenai Utan Kayu, hutan yang sangat lebat disertai yang didalamnya terdapat banyak rawa-rawa yang kemudian setelah masa perang dengan mataram selesai dan perluasan kota batavia , mulai diterabas untuk pembangunan wilayah perumahan. Struktur tanah yang sifatnya rawa-rawa asalnya, membuat banyak pembangunan yang menggunakan pondasi ekstra dalam untuk wilayah ini, dan seperti halnya sifat rawa-rawa yang selalu berada ditengah hutan dan mirip halnya daerah Utan Kayu, Rawamangun juga masih relatif lebih hijau.
[INFO] Asal Nama Daerah di Jakarta - Hek
Tempat yang terletak antara Kantor Kecamatan Kramatjati dan kantor Polisi Resor Kramatjati, sekitar persimpangan dari jalan Raya Bogor ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) terus ke Pondokgede, dikenal dengan nama Hek.
Rupanya, nama tersebut berasal dari bahasa Belanda. Menurut Kamus Umum Bahasa Belanda – Indonesia (Wojowasito 1978:269), kata hek berarti pagar. Tetapi menurut Verklarend Handwoordenboek der Nederlandse Taal (Koenen- Endpols, 1946:388), kata hek dapat juga berarti pintu pagar (“..raam-of traliewerk…”). Dari seorang penduduk setempat yang sudah berumur lanjut, diperoleh keterangan, bahwa di tempat itu dahulu memang ada pintu pagar, terbuat dari kayu bulat, ujung – ujungnya diruncingkan, berengsel besi besar – besar, bercat hitam. Pintu itu digunakan sebagai jalan keluar – masuk kompleks peternakan sapi, yang sekelilingnya berpagar kayu bulat. Kompleks peternakan sapi itu dewasa ini menjadi kompleks Pemadam Kebakaran dan Kompleks polisi Resort Keramatjati. Sampai tahun tujuh puluhan kompleks tersebut masih biasa disebut budreh, ucapan penduduk umum untuk kata boerderij, yang berarti kompleks pertanian dan atau peternakan.
Kompleks peternakan tersebut merupakan salah satu bagian dari Tanah Partikelir Tanjoeng Oost, yang pada masa sebelum Perang Dunia Kedua terkenal akan hasil peternakannya, terutama susu segar untuk konsumsi orang – orang Belanda di Batavia. (Sumber: De Haan 1935: Van Diesen 1989).
[INFO] Asal Nama Daerah di Jakarta - Jalan Cengkeh
Jalan Cengkeh terletak di Kota Tua Jakarta sebelah utara Kantor Pos, di samping sebelah timur Pasar Pisang.
Dahulu jaman penjajahan Belanda, Jalan itu bernama Princenstraat, tetapi umum juga disebut Jalan Batutumbuh, mungkin karena disana terdapat batu bertulis. Kawasan sekitar batu prasasti Purnawarman, di Tugu juga biasa disebut Kampung Batutumbuh.
Pada tahun 1918, di dekat tikungan Jalan Cengkeh ke Jalan Kalibesar Timur, yang waktu itu bernama Groenestraat, ditemukan batu bertulis peninggalan orang – orang Portugis, yang biasa disebut padrao. Padrao itu dipancangkan oleh orang – orang Portugis, menandai tempat akan dibangun sebuah benteng, sesuai dengan perjanjian yang dibuat antara Raja Sunda dengan perutusan Portugis yang dipimpin oleh Henriquez de Lemme, yang menurut Sukamto ditandatangani pada tanggal 21 Agustus 1522. Batu bertulis itu diberi ukiran berupa lencana. Raja Immanuel. Rupanya de Leme beserta rombongannya belum mengetahui bahwa raja Portugal tersebut telah meninggal tanggal 31 Desember 1521.
Dalam perjanjian tersebut disepakati bahwa Portugis akan mendirikan benteng di Banten dan Kalapa. Untuk itu tiap kapal Portugis yang datang akan diberi muatan lada yang harus ditukar dengan barang – barang keperluan yang diminta oleh pihak Sunda. Mulai saat benteng dibangun pihak Sunda akan menyerahkan 1.000 karung lada tiap tahun untuk ditukarkan dengan barang – barang yang dibutuhkan (Sumber: Hageman 1867: Soekamto 1956: Danasasmita 1983)
[INFO] Asal Nama Daerah di Jakarta - Japat
Japat terletak di sebelah tenggara Pelabuhan Sunda Kalapa, termasuk wilayah Kelurahan Ancol Utara, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.
Nama kawasan tersebut berasal dari kata jaagpad. Ada yang mengatakan, kata jaagpad berarti “Jalan setapak yang biasa digunakan untuk berburu” . Katanya jaag, dari jagen, artinya “berburu” Pad, artinya “jalan setapak” padahal, kata jaagpad tidak ada sangkut pautnya dengan berburu, melainkan sebuah istilah dalam pelayaran perahu. Pada alur sungai atau terusan yang dangkal, perahu yang melaluinya baru dapat bergerak maju, kalo ditarik. Pada jaman Kompeni Belanda, bahkan beberapa dasawarsa sebelum pelabuhan Tanjungpriuk dibuat, kapal – kapal (layar) yang cukup besar bila berlabuh dipelabuhan Batavia, yang sekarang menjadi Pelabuhan Sunda Kalapa, tidak merapat seperti sekarang, melainkan biasa membuang sauh masih jauh dilaut lepas. Pengangkutan orang dan barang dari kapal biasa dilakukan dengan perahu. Untuk mempermudah pendaratan, di sebelah rimur Pelabuhan Sunda Kalapa sekarang dibuat terusan khusus untuk perahu – perahu pendarat. Terutama di musim hujan, terusan tersebut biasa menjadi dangkal, dipenuhi lumpur dari darat bercampur pasir dari laut sehingga perahu kecil pun sulit melewatinya. Apalagi perahu besar, berlunas lebar, sarat muatan, agar bisa bergerak maju harus dihela beberapa kuda atau sejumlah orang yang berjalan di depan perahu, sebelah kiri dan kanan terusan.
Terusan tersebut diuruk pada abad ke- 19, sehingga sekarang sulit untuk melacaknya. Yang tersisa hanya sebutannya jaagpad yang berubah menjadi japat, sebagai nama dari kawasan tersebut.
[INFO] Asal Nama Daerah di Jakarta - Jatinegara
Jatinegara dewasa ini menjadi nama sebuah Kecamatan. Kecamatan Jatinegara, Kotamadya Jakarta Timur, salah satu pusat Kota Jakarta yang multipusat itu.
Nama Jatinehara baru muncul pada kawasan tersebut, sejak tahun 1942, yaitu pada awal masa pemerintahan pendudukan balatentara Jepang di Indonesia, sebagai pengganti nama Meester Cornelis yang berbau Belanda.
Sebutan Meester Cornelis mulai muncul ke pentas sejarah Kota Jakarta pada pertengahan abad ke-17, dengan diberikannya izin pembukaan hutan dikawasan itu kepada Cornelis Senen adalah seorang guru agama Kristen, berasal dari Lontor, pulau Banda. Setelah tanah tumpah – darahnya dikuasai sepenuhnya oleh kompeni, pada tahun 1621 Senen mulai bermukim di Batavia , ditempatkan di kampung Bandan. Dengan tekun ia mempelajari agama Kristen sehingga kemudian mampu mengajarkannya kepada kaum sesukunya. Dia dikenal mampu berkhotbah baik dalam bahasa Melayu maupun dalam bahasa Portugis (kreol) Sebagai guru, ia biasa dipanggil mester, yang berarti “tuan guru”. Hutan yang dibukanya juga dikenal dengan sebutan Mester Cornelis, yang oleh orang – orang pribumi biasa disingkat menjadi Mester. Bahkan sampai dewasa ini nama itu nampaknya masih umum digunakan oleh penduduk Jakarta , termasuk oleh para pengemudi angkot (angkutan kota ).
Kawasan hutan yang dibuka oleh Mester Cornelis Senen itu lambat laun berkembang menjadi satelit Kota Batavia. Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah oleh Pemerintah Hindia Belanda dibentuklah Pemerintahan Gemeente (kotapraja) Meester Cornelis, bersamaan dengan dibentuknya Gemeente Batavia. Kemudian, mulai tanggal 1 Januari 1936 Gemeente Meester Cornelis digabungkan dengan Gemeente Batavia.
Disamping kedudukannya sebagai gemeente, pada tahun 1924 Meester Cornelis dijadikan nama kabupaten, Kabupaten Meester Cornelis, yang terbagi menjadi 4 kewedanaan, yaitu Kewedanaan Meester Cornelis, Kebayoran, Bekasi, dan Cikarang (Kolonial Tidschrifft, Maart 1933:1).
Pada jaman Jepang pemerintah pendudukan jepang, nama Meester Cornelis diganti menjadi Jatinegara, bersetatus sebagai sebuah Siku, setingkat kewedanaan, bersama – sama dengan Penjaringan, Manggabesar, Tanjungpriuk, Tanahabang, Gambir, dan Pasar Senen.
Ketika secara administrative Jakarta ditetapkan sebagai Kotapraja Jakarta Raya, Jatinegara tidak lagi menjadi kewedanaan, karena kewedanaan dipindahkan ke Matraman, dengan sebutan Kewedanaan Matraman. Jatinegara menjadi salah satu wilayah Kecamatan Pulogadung, Kewedanaan Matraman (The Liang Gie 1958:144)
[INFO] Asal Nama Daerah di Jakarta - Jatinegara Kaum
Jatinegara Kaum dewasa ini menjadi sebuah kelurahan, Kelurahan Jatinegara Kaum, Kecamatan Pulogadung, Kotamadya Jakarta Timur. Disebut Jatinegara Kaum, karena di sana terdapat kaum, dalam hal ini rupanya kata kaum diambil dari bahasa Sunda, yang berarti “tempat timggal penghulu agama beserta bawahannya” (Satjadibrata, 1949:149). Sampai tahun tigapuluh abad yang lalu, penduduk Jatinegara Kaum umumnya berbahasa Sunda (Tideman 1933:10).
Dahulu Jatinegara Kaum merupakan bagian dari kawasan Jatinegara yang meliputi hamper seluruh wilayah Kecamatan Pulogadung sekarang. Bahkan di wilayah Kecamatan Cakung sekarang, terdapat sebuah kelurahan yang bernama Jatinegara, yaitu Kelurahan Jatinegara.
Dari mana asal nama Jatinegara serta kapan kawasan tersebut bernama demikian, belum dapat dinyatakan dengan pasti. Yang jelas nama kawasan tersebut baru disebut – sebut pada tahun 1665 dalam catatan harian (Dagh Register) Kastil Batavia, waktu diserahkan kepada Pangeran Purbaya beserta para pengikutnya. Pangeran Purbaya adalah salah seorang putra Sultan Ageng Tirtayasa, Sultan Banten yang digulingkan dari tahtanya oleh putranya sendiri, Sultan Haji, dengan bantuan kompeni Belanda pada tahun 1682. Setelah tertawan, Pangeran Purbaya beserta saudara – saudaranya yang lain, seperti Pangeran Sake dan Pangeran Sangiang, ditempatkan di dalam benteng Batavia . Kemudian , ditugaskan untuk memimpin para pengikutnya, yang ditempatkan dibeberapa tempat, seperti Kebantenan, Jatinegara, Cikeas, Citeurep, Ciluwar, dan Cikalong.
Orang – orang Banten yang bermukim di Jatinegara, awalnya dipimpin oleh Pangeran Sangiang. Karena dianggap terlibat dalam pemberontakan Kapten Jonker, kekuasaan Pangeran Sangiang di Jatinegara ditarik kembali, dan pada tahun 1680 diserahkan kepada Kiai Aria Surawinata, mantan bupati Sampora, kesultanan Banten (T.B.G. XXX:138) yang setelah menyerah kepada kompeni diangkat menjadi Letnan, di bawah Pangeran Sangiang. Sampai tahun 1689.Surawinata masih bermukim di Luarbatang . Setelah Kiai Aria Surawinata wafat, berdasarkan putusan Pimpinan Kompeni Belanda di Batavia tertanggal 27 Oktober 1699, sebagai penggantinya adalah putranya, Mas Muhammad yang Panca wafat, sebagai penggantinya ditunjuk salah seorang putranya, Mas Ahmad. Pada waktu para bupati Kompeni diwajibkan untuk menanam kopi di wilayahnya masing – masing, penyerahan hasil pertanian itu dari tahun 1721 sampai dengan tahun 1723. tercatat atas nama Mas Panca. Baru pada tahun 1724 tercatat atas nama Mas Ahmad. Pada tahun 1740 rupanya Mas Ahmad masih menjadi bupati Jatinegara atas nama Mas Ahmad berjumlah 2.372,5 pikul, kurang lebih 14.650 kg.
[INFO] Asal Nama Daerah di Jakarta - Kebantenan
Kawasan Kebantenan, atau kebantenan, dewasa ini termasuk wilayah Kelurahan Semper Timur, Kecamatan Cilincing, Kotamadya Jakarta Utara.
Dikenal dengan sebutan Kebantenan, karena kawasan itu sejak tahun 1685 dijadikan salah satu tempat pemukiman orang – orang Banten, dibawah pimpinan Pangeran Purbaya, salah seorang putra Sultan Ageng Tirtayasa. Tentang keberadaan orang – orang Banten dikawasan tersebut, sekilas dapat diterangkan sebagai berikut.
Setelah Sultan Haji (Abu Nasir Abdul Qohar ) mendapat bantuan kompeni yang antara lain melibatkan Kapten Jonker, Sultan Ageng Tirtayasa terdesak, sampai terpaksa meninggalkan Banten, bersama keluarga dan abdi – abdinya yang masih setia kepadanya. Mereka berpencar, tetapi kemudian terpaksa mereka menyerahkan diri, Sultan Ageng di sekitar Ciampea, Pangeran Purbaya di Cikalong kepada Letnan Untung (Untung Surapati).
Di Batavia awalnya mereka ditempatkan didalam lingkungan benteng. Kemudian Pangeran Purbaya beserta keluarga dan abdi – abdinya diberi tempat pemukiman, yaitu di Kebantenan, Jatinegara, Condet, Citeureup, dan Cikalong.
Karena dituduh terlibat dalam gerakan Kapten Jonker, Pangeran Purbaya dan adiknya. Pangeran Sake, pada tanggal 4 Mei 1716 diberangkatkan ke Srilangka, sebagai orang buangan. Baru pada tahun 1730 kedua kakak beradik itu diizinkan kembali ke Batavia . Pangeran Purbaya meninggal dunia di Batavia tanggal 18 Maret 1732.
Perlu dikemukakan, bahwa disamping Kabantenan di Jakarta Utara itu, ada pula Kabantenan yang terletak antara Cikeas dengan Kali Sunter, sebelah tenggara Jatinegara, atau sebelah barat daya Kota Bekasi. Di salah satu rumah tempat kediaman Pangeran Purbaya yang berada di barat daya Bekasi itu ditemukan lima buah prasasti berhuruf Sunda kuno, peninggalan jaman kerajaan Sunda, yang ternyata dapat sedikit membuka tabir kegelapan sejarah Jawa Barat.
[INFO] Asal Nama Daerah di Jakarta - Kampung Ambon
Merupakan penyebutan nama tempat yang ada di Rawamangun, Jakarta Timur. Nama ini sudah ada sejak tahun 1619. Pada waktu itu JP. Coen sebagai Gubernur Jenderal VOC menghadapi persaingan dagang dengan Inggris. Untuk memperkuat angkatan perang VOC, Coen pergi ke Ambon mencari bantuan dengan menambah pasukan dari masyarakat Ambon . Pasukan Ambon yang dibawa Coen dimukimkan orang Ambon itu lalu kita kenal sebagai kampung Ambon , terletak di daerah Rawamangun, Jakarta Timur.
[INFO] Asal Nama Daerah di Jakarta - Kampung Bali
Di wilayah Propinsi DKI Jakarta terdapat beberapa kampung yang menyandang nama Kampung Bali, karena pada abad ketujuh belas atau kedelapan belas dijadikan pemukiman orang – orang Bali, yang masing – masing dipimpin kelompok etnisnya. Untuk membedakan satu sama lainnya, dewasa ini biasa dilengkapi dengan nama kawasan tertentu yang berdekatan, yang cukup banyak dikenal. Seperti Kampung Bali dekat Jatinegara yang dulu bernama Meester Corornelis, disebut Balimester, Kecamatan Jatinegara, Kotamadya Jakarta Timur.
Balimester tercatat sebagai perkampungan orang – orang Bali sejak tahun 1667.
Kampung Bali Krukut, terletak di sebelah barat Jalan Gajahmada sekarang yang dahulu bernama Molenvliet West. Di sebelah selatan, perkampungan itu berbatasan dengan tanah milik Gubernur Reineir de Klerk (1777 – 1780), dimana dibangun sebuah gedung peristirahatan, yang dewasa ini dijadikan Gedung Arsip Nasional.
Kampung Bali Angke sekarang menjadi kelurahan Angke, Kecamatan Tambora Jakarta Barat. Disana terdapat sebuah masjid tua, yang menurut prasasti yang terdapat di dalamnya, dibangun pada 25 Sya’ban 1174 atau 2 April 1761. Dihalaman depan masjid itu terdapat kuburan antara lain makam Pangeran Syarif Hamid dari Pontianak yang riwayat hidupnya ditulis di Koran Javabode tanggal 17 Juli 1858. Dewasa ini mesjid tersebut biasa disebut Masjid Al- Anwar atau Masjid Angke.
Pada tahun 1709 di kawasan itu mulai pula bermukim orang – orang Bali di bawah pimpinan Gusti Ketut Badulu, yang pemukimannya berseberangan dengan pemukiman orang – orang Bugis di sebelah utara Bacherachtsgrach, atau Jalan Pangeran Tubagus Angke sekarang . Perkumpulan itu dahulu dikenal dengan sebutan Kampung Gusti (Bahan: De Haan 1935,(I), (II):Van Diesen 1989).
[INFO] Asal Nama Daerah di Jakarta - Kampung Bandan
Merupakan penyebutan nama Kampung yang berada dekat pelabuhan Sunda Kelapa atau masih dalam Kawasan Kota Lama Jakarta ( Batavia ) Berdasarkan informasi yang dapat dikumpulkan terdapat beberapa versi asal – usul nama Kampung Bandan.
1-Bandan berasal dari kata Banda yang berarti nama pulau yang ada di daerah Maluku. Kemungkinan besar pada masa lalu ( periode kota Batavia ) daerah ini pernah dihuni oleh masyarakat yang berasal dari Banda. Penyebutan ini sangatlah lazim karena untuk kasus lain ada kemiripannya, seperti penyebutan nama kampung Cina disebut Pecinan. Tempat memungut pajak atau cukai (bea) disebut Pabean dan Pekojan sebagai perkampungan orang Koja (arab), dan lain – lain.
2-Banda berasal dari kata Banda ( bahasa Jawa) yang berarti ikatan Kata Banda dengan tambahan awalan di (dibanda) mempunyai arti pasif yaitu diikat. Hal ini dapat dihubungkan dengan adanya peristiwa yang sering dilihat masyarakat pada periode Jepang, yaitu pasukan Jepang membaw pemberontak dengan tangan terikat melewati kampung ini menuju Ancol untuk dilakukan eksekusi bagi pemberontak tersebut.
3-Banda merupakan perubahan ucapan dari kataPandan. Pada masa lalu di kampung ini banyak tumbuh pohon, sehingga masyarakat menyebutnya dengan nama Kampung Pandan.
Thursday, November 27, 2008
[AL-ISLAM] Detik-detik terakhir Rasulullah SAW
salam.
“Bolehkah saya masuk?” tanyanya.
Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,
“Maafkanlah, ayahku sedang demam”, kata Fatimah yang membalikkan
badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah:
“Siapakah itu wahai anakku?”
“Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,”
tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan
pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi! bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.
“Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang
memisahkan pertemuan di dunia.
Dialah malaikatul maut,” kata Rasulullah.
Fatimah pun menahan ledakkan
tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan
kenapa Jibril tidak ikut serta menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit
dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
“Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?”, tanya Rasululllah
dengan suara yang amat lemah.
“Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril.
Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh
kecemasan. “Engkau tidak senang mendengar khabar ini?”, tanya Jibril lagi.
“Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?”
“Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah
berfirman kepadaku: “Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat
Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh
Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya
menegang.
“Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.”
Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya
menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.
“Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?”
Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
“Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak
tertahankan lagi.
“Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini
kepadaku, jangan pada umatku.”
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, ! Ali segera
mendekatkan telinganya.
“Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku” - “peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.”
Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan
telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
“Ummatii, ummatii, ummatiii?” - “Umatku, umatku, umatku”
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.
Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?
Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa baarik wa salim ‘alaihi
Thursday, June 26, 2008
[INFO] 100 Restaurant in Jakarta (Indonesian Cuisine)
1. Gado-gado Bonbin
Jalan Cikini IV No. 5, Jakpus
Telp 021 3141539
Resep olahan Oma sejak 1960 : irisan lontong, potongan kol, bayam rebus, tahu, toge serta separuh telur rebus. Lantas disiram dengan saus kacang yang pekat dan ditaburi emping melinjo serta krupuk udang ukuran besar.Menu lain, cendol dan asinan betawi.
2. Cilantro Asian Bistro & Lounge
Level 46, Wisma 46 Kota BNI, Jl Jend. Sudirman Kav. 1, Jkt
Telp 021 2512822
Asal tidak takut ketinggian, bisa menyantap tom yam goong sembari dikelilingi suasana Jkt yang terletak 200 meter di bawah.
Nikmati juga menu Thailand poo op modin, serta dim sum di pagi hari atau menu High Tea yang cuma tersedia hari Senin sampai Jumat, dari pk 14.00 sampai 18.00
3. Sate Maranggi Bu Yayah
Jalan Laboratorium No. 3, Komp. PLN Duren Tiga, Jaksel
Telp 021 7944104
Menu utama, sate kambing dan sate sapi. Menu lain, oseng daun singkong, macam
-macam pepes, sayur asem dan sop daging.
Berbeda dengan versi aslinya di Plered, Purwakarta, penyegarnya memakai tomat dan
irisan bawang. Dagingnya empuk dan harum, saking empuknya seperti daging
kambing muda, begitu pula aroma bumbunya juga harum.
4. Ayam Bakar Taliwang Bersaudara
Jl Panglima Polim IV No. 125, Jkt
Telp 021 7252863
Satu porsi ayam bakar taliwang berupa seekor ayam kampung utuh berukuran mini
dengan bobot sekitar 300 sampai 400 gram saja, lebih dari itu, ayam akan terasa alot.
Meskipun banyak menggunakan cabai, sentilan pedas ayam bakar ini lembut saja
terasa di lidah. Untuk penikmat pedas, ada ayam plecing, yang rasanya lebih pedas.
Menu pengiring, plecing kangkung, yang kangkungnya didatangkan dari Lombok,
serta menu beberuk terong, yang mirip karedok, juga ada menu sate pusut, sate khas
Sasak, berupa campuran kelapa setengah tua dan daging serta dibumbui dengan kemiri,
daun jeruk, cabai dan garam.
5. Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk
Pondok Indah Plaza I Blok UA No. 39.
Awalnya ada di kedai ayam tulang lunak di Jl Hayam Wuruk, Denpasar.
Menu andalan sudah pasti ayam presto, selain ayam ada juga bebek dan bandeng
presto. Kalau doyan ayam, pilih aja Ayam Goreng Crispy, Ayam Bakar atau Ayam
Goreng Telur Asin. Jangan lupa, habisi pula tulang-tulangnya yang lunak digigit.
6. Bubur Kwang Tung, Seafood ala Hongkong
Jl Pecenongan
Menu andalan, bubur kepiting. Bumbunya hanya pakai garam dan kecap asin, nggak
pake merica dan micin. Ada menu yang nggak terdaftar, tapi banyak dipesan, yaitu
Kepiting Tumis Telur Asing, nah lu, kok bisa banyak yang tahu ya??? Padahal nggak
ada di daftar menu.....
7. Bakmi Mbah Mo
Jl Fatmawati
Merupakan waralaba bakmi jawa Mbah Mo, Bantul, Yogyakarta. Menu andalan,
bakmi godog, dengan kuah yang kental dengan campuran kemirinya sangat terasa,
menjadikan kuah terasa lezat dan gurih. Minumnya.....bisa pilih wedang jahe atau
wedang ronde.
8.Warung Ayu Taman
Pura Aditya jaya, Jl Daksinapati Raya No. 10, Rawamangun, Jaktim
Telp 021 47866963
Mencari masakan khas bali??? Nasi campur bali??? Cobalah sajian Pura Aditya Jaya
Ini. Ada tiga kios yang menjual masakan bali di halaman pura tsb, meski begitu kios
milik I Gusti Ayu Taman bisa menjadi pilihan.
Jika hari biasa orang datang ke warungnya untuk mencari babi panggang, pada hari
Minggu menyediakan babi guling yang disajikan utuh, kue-kue ala Bali dan lawar
merah. Menu pilihan lainnya yang bukan babi, adalah serombotan yang mirip dengan
urap, telengis atau pepes blondo, ayam sambal mentah, sayur nangka kuah serta sate
lilit ikan.
9. Restoran Cavana
Plaza Semanggi
Restoran waralaba berkonsep easy dining dengan menu andalan Classic Wings.
Ayamnya juicy, tidak kering. Menu ayamnya tidak hanya digoreng tapi bisa juga
direbus, dipanggang, dengan aneka pilihan bumbu seperti, bumbu thai, black pepper
atau curry sweet and sour.
10. Kedai Tiga Nyonya
TIS Square, Jl MT Haryono Kav. 8 Tebet, Jaksel
Telp 021 8308360
Rindu masakan rumahan yang rasanya tidak aneh-aneh??? Coba sambut tawaran
menu dari Kedai Tiga Nyonya ini. Menu andalan adalah ikan bakar pecah kulit
dengan pendamping kangkung belacan yang nikmat disantap dalam kondisi panas.
Menu masakan rumahan yang lain, seperti ngoh hiang, nasi goreng belacan (terasi)
atau soka salad mangga sebagai pemancing selera. Minumannya, ada beberapa
pilihan seperti es kelapa muda sirsak, es lobi-lobi atau es cingteng yang merupakan
paduan kurma China, lengkeng lotus ship dan ginkgo dicampur menjadi satu. Untuk
dessertnya, boleh dicoba pisang bakar berbalut cokelat dan keju yang crispy atau es
duren madurodam serta menu es krim jadoel beraneka rasa yang home made. Sambil
bersantap nikmati juga koleksi barang antiknya, seperti foto tiga perempuan dalam
kebaya China yang menjadi ikon kedai ini, ada juga cermin besar, batu giok serta
pernik-pernik dekorasi lainnya.
11. Riung Sari
Jl Juanda, depan Kantor Sekretariat Negara.
Dari namanya, jelas restoran ini menghidangkan masakan Sunda. Dengan konsep
front kitchen, menu andalannya adalah ikan gurame bakar dan goreng, cumi bakar
dan ayam bakar cabe hijau dengan sambel khas Riung Sari. Pas beruntung, bisa foto
bareng dengan artis Titi Kamal, si pemilik restoran ini.
12. Konopizza
Mal Kelapa Gading, Lantai Dua
Mau coba makan pizza yang mirip es krim contong???? Mampir aja ke Mal Kelapa
Gading lantai dua! Sepotong pizza tidak lagi disajikan di atas loyang dan harus
disantap sambil duduk manis di samping meja. Sebaliknya adonan toping pizza
ditempatkan di atas kulit roti yang mirip tempat es krim dan sudah bisa siap dengan
waktu lima menit. Cocok untuk yang punya mobilitas tinggi.
13. The Affair
Apartemen Permata Hijau, Jakarta
Affair tak selalu berkonotasi negatif, apalagi jika melakukannya di sebuah restoran
yang menyediakan koneksi internet gratis. Bahkan bisa bebas melakukan affair
sambil menyantap ikan cod yang direndam dengan sake dan saus Jepang. Menu
andalan, chillie cheese tomato toast panini, angel hair pasta with chillie, tobico and
mirin, garlic potatoes with marjoram serta gindara with sake and soy.
14. Kopitiam
Lobby Tower Azalea, Apartemen Garden Mediterania Residence, Tanjung
Duren
Belum pernah menikmati sarapan dim sum siap saji dengan kemasan praktis?????
Kedai kopi Oriental ini tampil beda dibandingkan dengan warung-warung berlabel
Kopitiam di Singapura atau Malaysia. Menu dim sum merupakan menu andalan,
menu tambahan, bubur telur pitan, nasi tim, hainan chicken rice sebagai menu
penyeimbang. Tentu saja, bagi penggemar kopi masih bisa menikmati caffe latte,
cappuccino, hot choco dan black coffe.
15. Sop Ikan Resto Khas Batam
Ruko Jl Boulevard Raya Barat, Kelapa Gading
Restoran dengan gaya interior minimalis modern dan dapur terbuka ini menyajikan
deretan menu khas Kepulauan Riau, antara lain, sop ikan, bawal teluk pulai steam
atau goreng. Sop ikannya tidak amis, bahkan terasa manis, gurih dan asin, karena
aroma rempah seperti jahe, serai dan kedelai yang ditumbuk halus plus ikan yang
segar.
16. Thai Village, Sharksfin Restaurant
Sona Topas Tower, Lantai 21, Jl Jend. Sudirman Kav. 26
Telp 021 2500388
Penggila sirip ikan hiu pasti puas! Sirip ikan hiunya dihidangkan cukup besar, tidak
diiris-iris seperti di restoran lain, disajikan dalam bentuk sop kuah kental, dicampur
dengan kepiting, irisan cumi, ayam, kecambah besar serta daun ketumbar sebagai
penyedap aroma. Ada dua jenis pilihan sambal, ada yang ala China yaitu cabe
dirajang plus kecap asin atau sambal ala Thai yang berwarna hijau muda dan berasa
asem banget.
17. Restoran Kyoka
Bapindo Plaza Lantai 27, Jl Jend. Sudirman
Menu unggulan adalah kaiseki ala raja Jepang tempo doeloe. Sebagai minuman
pendamping, bukan sake, tetapi shochu yang terbuat dari ubi fermentasi. Yang perlu
diingat, penikmat hidangan kaiseki, harus meluangkan waktu cukup panjang, karena
hidangan fine dining ini memakan waktu hingga empat jam untuk dinikmati. Selain
kaiseki, maguro sushi (ikan tuna), toro sushi (ikan toro), California Roll (nasi sushi
ikan dibungkus rumput laut kering) dan chirasi sushi yang menggunakan ikura ( telur
ikan salmon) menjadi favorit pencicip yang mampir ke restoran ini.
18. Restoran Paparazzi
Plaza Indonesia, Lantai Dasar
Sepintas gaya dan konsep restoran ini, tak jauh beda dengan restoran Paprazzi di
Kuta, Bali, yang mengarah pada konsep modern Australia. Menunya, khas restoran di
kawasan Sydney dan Melbourne, seperti risotto, steik dari beef tenderloin, portable
mushroom risotto-grana-truffle oil, yakni nasi tim butiran besar khas Italia yang
dihiasi dengan lembaran keju, atau mencicipi menu unggulan, parmesan crusted sole
(ikan sebelah) yang dihidangkan bersama masakan daun bayam dan saus lemon. Jika
doyan makanan pembuka jenis kuah atau krem, bisa pilih lobster bisque fresh mussels
crusty bread.
19. Restoran Takigawa
Jl Panglima Polim X No 10P, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Telp 7265010
Penikmat kuliner yang selain ingin menikmati masakan khas Jepang juga ingin menikmati suasana musim gugur di Jepang, boleh mencoba restoran ini. Menu andalannya adalah kamameshi, nasi bakar Jepang yang berkerak. Beras Jepang yang dimasak dengan air kaldu ikan selama 20 menit diberi bubuk cabai kering Jepang, sehingga beraroma dan rasa yang kuat. Nasi dimasak dalam wadah yang terbuat dari aluminium yang dipesan langsung dari Jepang. Tambahan lain dalam kamameshi dapat pula berupa gomoku (salmon, scallop, udang ayam), tori (ayam, telur), takigawa (belut, kepiting, udang, salmon, scallop, ayam) atau unagi (belut).
Menu unggulan lainnya, kushiyaki (sate Jepang) yang proses pembakarannya diberi sake sehingga aroma dan rasanya menjadi gurih. Atau boleh dicoba fhusion sushi roll, nigiri sushi serta sashimi. Jangan lewatkan makanan pembukanya, wakame salad.
20. Warung Bakudapa Bali
Splash Area, Kemang, Jakarta
Penggemar makanan khas Manado bisa berburu ke warung modern ini. Beberapa menu, seperti sop buntut, dendeng balado, nasi campur, bubur manado sampai tempe penyet boleh dicoba. Sop buntut Bakudapa menjadi sop buntut favorit di Bali. Lho…kok…di Bali??? Memang, warung ini merupakan cabang Bakudapa yang di Bali. Sambalnya, yang disebut sambel mata lumayan ‘menantang’, Cabe, bawang merah dan bumbu lain tidak diulek, tapi dicacah. Jadilah, sambel mentah yang gurih.
21. Burger Blenger
Jl Lamandau IV, Kebayoran Baru, Jaksel
Burger dan hot dog di kedai ini tampil dalam porsi besar dan olesan mayonnaise yang
terbilang royal. Di kedai ini cuma ada empat menu makanan, yaitu cheese burger,
beef burger serta chili dog dan cheesy dog, kedua terahir ini merupakan aplikasi resep
dari Jerman. Menu andalannya adalah cheese burger, satu porsi cheese burger ala
Burger Blenger ini memang benar-benar bikin mblenger kekenyangan. Selain
ukurannya heboh, sayuran dalam cheese burger ini tampak agak berbeda, timunnya
adalah kyuri atau timun Jepang segar, bukan timun yang diasinkan, selada air atau
selada keriting diganti dengan letuce, sehingga jika digigit lebih crispy.
22. Restoran Excito
Hotel Spark
Buat pecinta sea food, restoran ini menjanjikan sesuatu yang baru dan segar, yaitu
appetizer sea food. Dari 70 item makanan dalam daftar menu, 90% nya merupakan
sea food yang dihidangkan dengan penyajian konsep Barat lewat paket buffet dinner.
Menu pembuka yang wajib dicoba, smoked salmon, sea food lobster dan sea food
kepiting yang semuanya diolah ala rebus agar kandungan gizinya tidak berkurang dan
tentu saja terlihat lebih segar.
23. Lara Djonggrang
Jl Cik Di Tiro No. 4, Menteng, Jakarta Pusat
Ingin mencoba pengalaman menyantap hidangan yang konon pernah disantap Raja
Hayam Wuruk? Menurut siempunya restoran, Raja Hayam Wuruk yang memerintah
Kerajaan Majapahit, melakukan ekspedisi menyusuri tempat-tempat di tanah air
selama 10 bulan dan selama itu menikmati perpaduan hidangan “inggil” kerajaan
dengan masakan khas masyarakat di tempat-tempat yang disinggahi. Hidangan
tersebut kini tersaji di Lara Djonggrang, restoran yang didesain mirip museum ini,
membuat penggemar kuliner seolah-olah berada di awal abad ke-14. Merujuk ke buku
menu dengan ukuran besar dan berat, sebagai hidangan pembuka, Udang Swarloka,
bola udang renyah yang disajikan di wadah unik berbentuk kerang merupakan menu
spesial yang harus dicoba. Sedangkan menu utama berupa hidangan laut, sebut saja,
Pasar Ikan Nelayan Kampong Tugu yang merupakan campuran hidangan laut segar
bakar atau rebus, seperti udang, cumi, kerang dan kepiting. Juga, ada Rajungan
Bumbu Rujak khas Tuban, Kare Udang Kipas khas Kepulauan Seribu atau Kerang
Hijau Saos Rendang khas pesisir Padang. Sambal yang menemani hidangan ini, bisa
dicoba sambal terasi, sambal matah khas Bali atau sambal lombok ijo. Yang tak kalah
unik adalah beragam nasi dari seluruh nusantara yang kini nyaris terlupakan. Ada
nasi brongkos khas Demak, nasi merah, nasi kunyit dan nasi jagung. Nasi jagung di
restoran ini, tidak seperti layaknya nasi jagung khas Madura yang menggunakan
jagung keras, tetapi menggunakan beras pulen yang dicampur butiran jagung rebus
yang empuk.
24. Penangbistro
Kebon Sirih Raya, Jakarta
Untuk penggemar masakan khas negeri jiran Malaysia, restoran ini bisa menjadi salah
satu pilihan. Dengan interior bernuansa modern kontemporer, Penangbistro
menyajikan masakan khas daerah Penang, yang terkenal dengan paduan cita rasa
empat budaya, yaitu Malaysia, China, India dan Portugis. Tak heran, jika dalam
daftar menunya bisa didapatkan, roti canai chicken curry ala India, sea food steamed
ikan garoupa otak-otak, mango chicken, nasi lemak penang, prawn mie, sate ala
Malaysia, kerabu ebi mangga, Malay seafood mie, atau nasi nyonya yang gurih
lengkap dengan kare ayam dan sambal ikan bilis. Sebagai hidangan pembuka, ada
penang rojak atau salad khas Penang, sedangkan menu penutupnya, ada pulut hitam
dengan es krim.
25. Restoran Dante
Jl Dharmawangsa Raya, Jaksel
Jika kebetulan Anda doyan dengan masakan oriental, bisa memilih menu andalan
berupa kwetiauw atau nasi siram sapi lada hitam, nasi ayam canton, mie goreng ala
Hongkong, nasi goreng yong chow dan aneka dim sum. Sedangkan minuman andalan
restoran ini adalah minuman serba madu yang disebut flavour hony, dimana semua
aneka jus menggunakan pemanis madu, sehingga rasanya lebih enak.
26. Restoran Tofu
Dharmawangsa Square, Jakarta
Restoran serba tahu! Maksudnya bukan serba mengetahui, tetapi tahu yang umumnya
diolah menjadi penganan seperti tahu pong, tahu isi atau pepes tahu. Menu favorit,
tofu meteor, berasal dari tahu, udang dan ayam yang dilumatkan dan dibumbui,
lumatan itu lalu dibungkus dengan kulit lumpia dan digoreng, terus dihidangkan
dalam tatanan yang mirip kobaran api layaknya meteor. Lainnya? Ada hot pot tofu
and crab meat, menu ini disajikan dalam mangkuk yang dibakar dan berisi daging
kepiting, udang, jamur, ikan dan sayur dengan kuah kental. Ada lagi, mapo dou fu,
tahu pedas dengan taburan daging cincang dicampur dengan bawang Bombay, jamur
dan cabai merah, rasanya spicy. Serta, claypot tofu garlic and spinach, prawn tofu
soup dan stirfried beef with tofu. Hidangan pembukanya boleh dicoba silken tofu
salad, sedangkan penutupnya blue smoothies, minuman yang beraroma kulit jeruk,
dengan bahan sari tahu sutra, sirup blue curacao dan whipping cream.
27. Saung Grenvil
Kompleks Grenvil Blok AV-12A, Jakarta Barat
Telp 021 5659517
Kedai ini menawarkan 200 macam menu masakan dari empat jenis makhluk laut,
yaitu varian dari udang, kepiting, ikan dan kerang. Sebagai makanan pembuka, ada
kerang rebus atau udang api-api rebus, udang berukuran sedang ini tampak bersemu
merah dan disajikan dalam piring kecil beralaskan daun pisang. Sambal untuk
menemani makanan pembuka ini ada dua macam, yang satu berupa sambal cocol
biasa, yang lainnya campuran cabai, nanas dan gerusan kacang yang merupakan
sambal khas pantai timur Sumatra. Menu yang paling banyak dicari adalah kepiting
lada hitam dan saus padang, karena rasanya pedas, juga menu udang goreng
mentega, rasa udangnya gurih bercampur manis karena waktu dimasak ditambahkan
madu. Untuk minuman penggelontor makanan tersebut, tersedia es markisa atau es
terong belanda.
28. Soto Bu Tjondro
Jl Pondok Cabe Raya 50B, Tangerang
Telp. 7498224
Penggemar soto merupakan komunitas yang memiliki banyak pilihan. Maklum,
banyak citarasa soto khas dari beberapa daerah. Soto bening ala Yogyakarta sudah
pasti berbeda dengan soto betawi yang sarat santan. Soto Kudus berisi irisan ayam
lain rasanya dengan coto Makassar. Soto khas Solo biasanya berupa soto daging sapi.
Tapi, di kedai Soto Bu Tjondro, akan kita dapatkan soto Kudus yang diracik orang
Solo. Sesuai dengan nama kedainya, menu soto tentu saja menjadi hot item. Soto
bikinan bu Tjondro yang asli Solo ini merupakan jenis soto Kudus, sotonya hadir
dalam mangkuk yang cukup besar. Isinya padat, ada soun, suwiran ayam yang royal,
toge pendek serta kuah bening. Itu adalah soto versi biasa, soto spesialnya dibedakan
dengan mengimbuhi kentang tipis yang digoreng garing serta sebutir telur pindang.
Telur pindang bikinan Bu Tjondro sedikit berbeda dengan telur pindang lain, telurnya
sangat tanak dengan warna cokelat menyelimuti, serta kuning telur yang berwarna
tua.Rasanya manis, sebenarnya telur tersebut adalah telur gudeg. Aksesori makan
soto juga tersedia, seperti tempe dan tahu bacem, sate ati ampela, sate kerang, sate
telur puyuh, sate babat, serta sate limpa, juga berbagai macam kerupuk, seperti
rambak dan karak.
29. Warung Daun
Jl Wolter Monginsidi No. 41, Jakarta
Telp. 72786138
Warung Daun menyodorkan pilhan beragam menu masakan Sunda. Menu andalan
adalah olahan gurame, sambal ngebul dan nasi liwet. Yang unik, lalapan di sini
merupakan sayur organik dan masakan dibikin tanpa vitsin.
Nasi liwet disajikan di dalam kastrol atau ketel, khas cianjuran, dalam keadaan
mengepul seperti baru diangkat dari kompor. Saat penutup kastrol dibuka, tampak teri
masak yang ditaruh di atas potongan daun pisang. Sebagai lauknya, bisa memesan
olahan gurame, ada beberapa pilhan, dari gurame goreng sampai gurame tumis pete,
namun andalannya adalah gurame saus mangga. Sedangkan untuk lalapan, dipakai
bahan baku sayur organik, penampilan lalapan organik tidak berbeda dengan lalapan
biasa, hanya rasanya yang berbeda. Kemangi organik rasanya lebih pedas dari yang
biasa, timunnya juga lebih segar dan lebih banyak mengandung air. Jangan lupa
mencocol sambalnya yang istimewa, sambal khas Warung Daun. Sambal ini
diantarkan dalam cobek tanah liat yang ditutup, tutup cobek akan dibuka di depan
pemesan, lantas, asap dengan aroma terasi yang kuat mengepul dengan bebasnya. Tak
heran, kalau sambal yang berhias daun kemangi serta irisan daun bawang ini disebut
sambal ngebul.
30. Sandwich Bakar
Jl Pesanggrahan Raya No. 168, Jakarta Barat
Telp. 5820270
Sandwich selalu banyak penggemarnya. Barangkali lantaran praktis dan gampang
dibawa. Bagi penggemar sandwich, bisa mencoba sandwich bakar. Bentuknya, seperti
lazimnya sandwich, ada roti, ada sayur, ada daging atau ikan atau ayam, keju plus
mayonnaise, tapi sisi-sisi luar roti itu gosong kecoklatan bekas dipanggang. Alhasil,
jadilah hidangan yang kompromis antara selera Indonesia dengan gaya barat. Varian
menu sandwich bakar yang banyak dipesan adalah chicken lada hitam dan beef lada
hitam. Pengantar makan sandwich di sini bukan soft drink, juice atau lemon tea, tapi
adalah wedang ronde atau wedang sekoteng.
31. Brasserie Madaleine
Lantai 2 Arcadia Plaza Senayan
Restoran ini memang memanjakan penggemar makanan Perancis. Di negara asalnya,
Brasserie Madaleine terkenal sebagai pusat jajanan bergaya kasual khas Perancis.
Restoran ini siap dengan sajian ala carte untuk makan siang maupun makan malam.
Dari segi cita rasa, masakan Perancis di resto ini tergolong otentik, termasuk menu
pembuka favorit seperi escargots de bourgogne, sejenis siput dengan kuah pekat asin
dan gurih. Menu tradisional Perancis juga mengenal salad yang disiram dengan keju
kambing hangat. Untuk menu utama, tinggal pilih menu serba daging, sayuran, pasta
atau hidangan laut. Tak ketinggalan, menu andalan, steik tartare specialite du chef,
yaitu daging sapi cincang dengan saus tartar, magret de canard au vinaigre de
framboise (dada bebek dengan cuka raspberry). Penggemar hidangan laut bisa
mencoba crepe saint-jacques yakni sajian ikan, kerang dan udang dalam veloute ikan
dibalut kulit tepung tipis. Sebagai sentuhan terakhir, resto ini menawarkan hidangan
penutup antara lain, crème bulle (hidangan penutup khas Perancis), pie apel
alsacienne dan crep suzette (kulit tepung tipis khas Perancis) dan saos prange grand
marnier.
32. Asinan Kamboja
Jl Taman Kamboja No.10 Rawamangun
Telp. 4707242
Untuk penikmat kuliner yang mencoba berburu light meal, bisa mampir ke tempat ini.
Kedai asinan ini menawarkan dua jenis asinan, yaitu asinan sayur kuah kacang serta
asinan buah yang pedas. Rasa asinan di kedai ini sangatlah khas betawi. Komponen
asinan sayurnya sih biasa saja, ada kol, selada, timun, toge yang semuanya masih
dalam keadaan segar. Plus beberapa irisan tahu putih ala Mampang. Bedanya ada
pada kuah yang disiramkan pada sayuran tersebut. Jika umumnya asinan memakai
kuah cuka pedas yang encer dan bening, asinan di kedai ini menggunakan kuah
bumbu kacang berwarna cokelat kemerahan, maklum saja, kuah tersebut juga sudah
dibubuhi cabai. Untuk pelengkapnya, tak ketinggalan krupuk mi berwarna kuning,
serta beberapa krupuk kanji.
33. Pondok Ikan Bakar Ujungpandang
Jl Radio Dalam No.14, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Saat mencicipi ikan bakar ala Ujungpandang di Jakarta Selatan ini, kita memang
harus rela sesekali tersabet asap dari pembakaran. Menu andalan pondok ini memang
ikan bakar, dalam daftar menu yang disodorkan ada beberapa pilihan ikan, seperti
baronang, kue, bawal putih, ayam, kerapu, bandeng dan pecah kulit. Olahannya
tersedia dalam tiga cara yakni bakar polos, rica atau parape. Ikan bakar polos
bumbunya lamat-lamat namun lebih dominan asin; rica lebih berasa pedasnya, dan
parape cenderung manis. Olahan yang sering dipesan adalah ikan bakar polos,
sedangkan ikan baronang merupakan menu ikan wajib tersedia di kedai ala
Ujungpandang. Menikmati ikan bakar ala Ujungpandang belum puas jika tidak
mencoba semua varian sambalnya, yaitu sambal terasi dengan mangga muda dalam
cobek kecil, sambal tomat kemanggi, sambal petis, sambal bawang putih, serta
sambal rica. Semua varian sambal tersebut merupakan sambal khas Makassar.
Minuman yang khas di sini adalah es kelapa muda, sebutir kelapa muda denga es
tentulah menyegarkan setelah mulut dihajar beragam sambal Makassar.
34. Lao Ta
Jl MH Thamrin, Kompleks Ruko Plaza Menteng Blok C11-12, Lippo Cikarang
Telp. 89900027
Bubur Steamboat & Seafood Specialist.
35. Kedai Cemara
Perempatan Tanjung Duren Barat
Ayam bakar…gurihnya ayam jantan bakar.
36. Restoran Laut Sulawesi
Simprug Gallerry, Jl Teuku Nyak Arif No.10, Kebayoran Lama
Menu seafood ala Makassar berbumbu pekat. Menu andalan, olahan ikan bawal
bintang, caviar ikan tuing-tuing dan kepiting lada hitam plus sambal petis.
37. Kedai Sate Bang Wahab
Jl Imam Bonjol No.47, Tangerang
Sate kambing tanpa tusuk sate berbumbu kacang serta sop kambing.
38. Hilltown Steak
Jl Wijaya IX (dekat Taman Wijaya), Kebayoran Baru
Kedai steak kaki lima, guyur saus sepuasnya.
39. Sate Ayam Haji Romli
Seberang RS Pusat Pertamina, Jl Kyai Maja, Kebayoran Baru
Ueenak banget, potongan daging ayamnya besar, empuk dan bumbunya meresap.
40. Pondok Lauk
Jl Baharudin No. 34A, Tangerang
Telp 5522370, 5524443
Menu yang banyak dicari orang, hotplate seafood, cumi bakar, serta kepiting saus
padang .
41. Kedai Ayam Goreng
Jl Leuser F3/42
Telp 7221167
Kedai ayam tanpa papan nama, gurihnya ayam goreng dan segarnya sayur asem
mencirikan masakan khas Solo. Untuk minumannya, boleh dicoba minuman
“Pelangi”, berupa campuran air kelapa, sirop, serutan kelapa muda, nata de coco dan
perasan air jeruk.
42. Seafood SMS
Jl Pluit Putra Raya A1, Jakarta Utara
Telp 6620869
Menu paling favorit adalah kepiting telur SMS (Sedap Murah Segar) dan ikan kuwe
bakar dengan sambal SMS nya. Untuk anak-anak, boleh dicoba kepiting asap.
43. Ayam Bakar Kalasan Mas Mono
Jl Tebet Raya 57
Telp 08128218674, 92811166
Cobalah sepiring nasi putih hangat, ayam bakar legit plus sedikit sayur sambal merah
bikinan Mas Mono.
44. Pondok Ikan Bakar Khas Kalimantan
Jl Raya Tapos No.1, Cimanggis, Depok
Telp 8751395
Nikmatnya menyantap ikan patin bakar dalam bambu dan sup gurame segar.
45. Dapoer Ciragil
Jl Ciragil I No.21, Kebayoran Baru
Telp 7230009
Menu bernuansa Jawa dengan atmosfer Bali. Menu utama adalah ayam bakar manis
dan bebek goreng renyah.
46. Sop & Sate Kambing Estu Rame
Jl Tebet Barat Dalam, depan Pasar Tebet, Jakarta Selatan
Telp 59750868
Yang khas dari sop kambing ini, kulit luar daging kambingya dibuang dan campuran
kuahnya menggunakan susu impor agar rasanya nggak basi.
47. Warung Bu Bandung
Jl Cipinang Jaya 1B, belakang Hero,dekat pertigaan
Telp 8575477
Warung Sunda tanpa saung. Banyak orang menyambangi warung ini untuk
menyantap empal khas Sunda, yaitu empal gepuk (karena digepuk dengan martil) dan
mencoba sambal terasi Bu Bandung. Boleh dicoba juga menu pepes ikan mas dan
kepala ikan mas goreng.
48. Ulliko
Jl Boulevard Raya QA 3 No.12, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Telp 4501833, 4528864
Kedai ini khusus memanjakan penggemar durian dengan menyediakan camilan
durian, seperti, kue sus durian, serabi kuah durian dan ketan durian termasuk
minumannya jus durian.
49. Steak Art & Curio
Jl Kebon Binatang III/8
Telp 31922879
Menikmati steak Eropa dengan suasana restoran zaman baheula. Menu utama adalah
Steak Art & Curio, steak beef yang disajikan dalam sebuah piring seng, plus acar
bawang.
50. Restoran Padang Citra Rasa
Jl Kapten Tendean No.12B, Jakarta Selatan
Telp 7902934
Menu masakannya memakai cara olahan khas Sumpur (nama desa di wilayah
Kabupaten Tanah Datar, berjarak 140 km dari Padang). Rasanya disesuaikan dengan
lidah non Minang. Salah satu andalan Citra Rasa adalah berbagai menu singgang
(merupakan cara masak khas Sumpur dengan menggunakan daun pisang sebagai alas
wajan) antara lain,singgang kerang, ayam jamur, ikan teri dan daging. Menu khas
lainnya, ayam top kas Citra Rasa (bukan ayam pop) dan pangek sungkur (seperti
masakan asam pedas dan tidak bersantan).
51. Ponderosa Steak House
S. Widjojo Building, Jl Jenderal Sudirman
Kelezatan steak yang dibakar dengan sauce memanjakan selera makan. Nama
Ponderosa diilhami dari nama sebuah rumah dalam film Bonanza yang diputar TVRI
tahun 70-an.
52. Omah Sendok
Taman Mpu Sendok, Jl Senopati, Kebayoran Baru
Penikmat kuliner bisa duduk berbincang dan adu gagasan sambil minum kopi atau
mengetik dengan laptop sembari melalap tahu cocol. Menu yang paling laris adalah
soto tangkar, asli Betawi beserta minuman khas Betawi, bir pletok.
53. De Plum Bistro
Jl Kemang, Jakarta Selatan
Ingin menikmati menu nyonya laksa Malaysia dengan ditemani teh tarik? Cobalah
nikmatnya bersantap makanan otentik Malaysia di sini, seperti, kuih pie tie, prawn in
sarong, mi siam dan nasi lemak.
54. Soto Jakarta Pak Yus
Jl Teuku Umar No. 2, Menteng, Jakarta Pusat
Nikmatnya berkeringat makan soto Betawi di kawasan Menteng.
55. Restoran Sari Chan
Jl Pangeran Antasari, Kebayoran Baru
Menu khas masakan Jepang adalah shabu-shabu dan chicken cordon bleu. Sedangkan
bagi penyuka mi, di resto ini ada menu mi goreng jawa rawit. Bagi penyuka nasi
goreng, jangan lewatkan nasi goreng kepiting. Suka makanan berkuah? Cobalah
agedashi tofu!
56. Celcius Café
Plaza Semanggi
Memadukan masakan asli Thailand, local dan Eropa.
57. Rive Gauche
Jl Veteran I No.21, Jakarta Pusat
Telp 34831458
Cita rasa tradisional Bali dalam kemasan Eropa modern, tertuang dalam menu ikan
bakar sambal mentah, bebek goreng khas Rive Gauche atau ayam bakar sambal Bali.
58. Rumah Makan Ibu Hj.Kokom
Jl KH Hasyim Ashari No.20, Cipondoh, Tangerang
Telp 5549017
Menu olahan yang banyak dipesan adalah ayam bakar dan gurame bakar, yang
dimasak tanpa pakai penyedap, pakai bumbu kampung biasa, seperti kunyit, bawang
merah, lengkuas dan sereh.
59. Café AN (Mr. Sangid ex Borobudur) – Special Sop Buntut
Jl Letjen. Suprapto, Komp. Cempaka Putih Permai Blok A4, Jakarta Pusat
Telp 4201081
Ngomong-ngomong soal sop buntut, pasti terbayang sop buntut di Bogor Café, Hotel
Borobudur. Yang satu ini adalah sop buntut buatan Pak Sangid, mantan koki di Hotel
Borobudur.Rasa pedas dalam potongan buntut cukup menggigit, sensasi rasa justru
akan makin mantap jika lidah menyeruput kuah sop yang segar.
60. Ayam Goreng Tulang Lunak Ny. Nani S.
Jl H.Ten No.7A, Rawasari, Jakarta Timur
Telp 4752128
Ayam goreng empuk ala Bu Nani tanpa menggunakan panci bertekanan tinggi
(presto) untuk memasaknya. Menggigit ayam, memanjakan gigi. Sebelum dibakar,
terlebih dahulu ayam dimasak bersama santan kental, gula jawa dan bumbu-bumbu,
sehingga ada rasa asin, manis dan pedas.
61. Vietopia
Jl Cikini, Jakarta Pusat
Penggemar masakan Vietnam boleh mencoba cita rasa asli Vietnam dengan suasana
restoran-restoran sama seperti di negara asalnya. Menu yang cukup laris adalah Bo La
Lot serta es kopi Vietnam, Ca Phe Sua Da.
62. Rumah Makan Betawi Ibu Hj. Nurlailah
Jl Duren Tiga Raya PLN No.37, Jakarta Selatan
Telp 7985542
Kedai Hj. Nurlailah menyajikan menu andalan ayam goreng ala Betawi dan sop sapi.
63. Soto Ambengan Pak Sadi
Jl Wolter Monginsidi, Jakarta Selatan
Kepulan asap dari semangkuk sup dengan cita rasa soto ayam Surabaya
menyemburkan aroma khas rempah-rempah tradisional. Ciri khas soto ini adalah
poya, kerupuk udang dan bawang putih yang digiling menjadi bubuk.
64. Rumah Makan Pecel Madiun
Jl Ciater Barat Raya, Rawa Buntu, Serpong, Tangerang
Bagi penggila nasi pecel, pecel Madiun bisa dijadikan pilihan. Ciri khas pecel Madiun
adalah pada rasa jeruk di sambalnya, juga lauk tambahannya berupa jeroan.
65. Red Chocolate Culture
Mal Taman Anggrek
Kafe untuk coklat-mania. Semua makanan dan minumannya serba….cokelat.
66. The Bedroom
Commercial Building , Lantai 4, Kemang
Menu fusion Asia , Eropa dan AS yang daftarnya identik dengan istilah yang
berhubungan dengan ruang tidur, seperti virgillussion, virgillada, blanket punch, the
curtain, bedroom punch. Begitu pula konsep interior unik berupa belasan tempat
tidur berkelambu putih (bale-bale) yang menggantikan fungsi meja dan kursi. Menu
spesial adalah wet dream, gabungan keong dan anggur dalam escargout dan white
wine.
67. Soto Madura H. Ngatidjo
Jl Biak No.58A, Roxy
Telp 6317008
Penggemar soto menyambangi kedai soto ini demi mengudap semangkuk soto
Madura. Cicipi rasa jahe soto Ngatijo.
68. Restoran Sri Melayu
Jl KH Ahmad Dahlan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Menyantap kepala ikan ala Melayu Medan. Menu andalan yang lain, bubur ayam
Medan yang bisa disantap dengan telur pitan atau ayam rebus Hainan.
69. Mie Ayam Pak Tua
Jl Sapta Taruna I, Komplek PU Lebak Bulus
Untuk yang suka icip-icip mi, warung mi kaki lima ini layak dicoba.
70. Cavana
Plasa Semanggi
Daging ayam utuh dalam berbagai menu masakan. Menu andalan yang sangat
diminati ada empat, yaitu honey grill, red roast, Thai sauce dan steak daging ayam.
71. Lokananta
Jl Panglima Polim II no.2
Telp 7246364
Lokananta mengguyuri masakannya dengan rempah yang berlimpah. Nasi goreng
sirloin dan sop buntut panggang menjadi menu pilihan utama.
72. Siomay Menteng Pak Aris
Depan Bank Lippo, Jl HOS Cokroaminoto, Menteng
Banyak jajanan sepanjang Menteng. Salah satunya, coba kunjungi gerobak siomay di
depan Bank Lippo.
73. Restoran Kamikawa
Sudirman Place
Berbagai cita rasa Jepang yang tidak lazim disajikan di kebanyakan restoran Jepang,
seperti, age bukuro, pa-nagai, yakimeshi curry dan yakimeshi sakana.
74. Kedai Ibu Yanti
Jl PLN Duren Tiga No.11
Telp 7986225
Sop dan sate kambing ala Bu Yanti, segar dan empuk. Rasa sop kambingnya sedap,
persis aromanya, rasa sedap ini berasal dari jahe, pala dan kayu manis yang tidak
ditumbuk. Sebagai pelengkap rasa sedap jika disantap, ada sambal kacang khas ala
Ibu Yanti.
75. Pempek Garuda (dengan symbol huruf R kecil di sudut kiri)
Jl Garuda, Kemayoran
Aroma tengiri di Garuda. Banyak kedai pempek di sepanjang jalan Garuda,
Kemayoran. Banyak pula yang memajang nama berbau Garuda. Inilah salah satu
kedai pempek yang paling tersohor.
76. RM Betawi Ibu Atikah
Jl Kebon Kacang V no.29, Tanahabang
Telp 3160548
Sate sapi cincang khas Betawi di Tanahabang.Sate lembut adalah hidangan khas
Betawi, yakni sate sapi cincang yang disantap bersama dengan ketupat laksa.
77. Soto Betawi H. Mamat
Jl Raya Serpong No.51 (depan dealer Suzuki BSD)
Telp 70285416
Sop, soto dan oseng daging di kedai Haji Mamat ini favorit di kalangan penikmatnya.
Tampilannya sih, tak jauh beda dengan masakan Betawi lainnya. Tapi, tentu
kesegaran dan gurihnya racikan Bu Haji Mamat ini tetap ada khasnya.
78. Bakmi Jogja
Jl Darmawangsa Raya 10C, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Telp 7245866
Untuk penikmat bakmi godog khas Jogja, tempat ini layak dikunjungi.
79. RM Nasi Cirebon
Gading Batavia Food Promenade Blok C
Bagi penggemar masakan Cirebon atau sekedar rindu masakan Cirebon, RM ini
menghidangkan masakan khas Cirebon seperti, Empal Genthong, Nasi Jamblang dan
Nasi Lengko.
80. Dulang Palembang
Jl Cinere Raya 77, Depok
Telp 7544958
Ingin menikmati masakan khas Palembang atau jambi? Cobalah mengecap gurihnya
martabak kari, pedasnya pindang udang, juga segarnya es kacang merah.
81. Tahu Campur Ojo Lali
Jl Saharjo, Tebet ( 25 meter dari McDonalds kearah Pancoran)
Telp 79182753
Kangen tahu campur Lamongan? Seperti tahu campur kebanyakan, racikannya berupa
tahu goreng, mi basah, daun selada, irisan perkedel singkong, dan toge yang disiram
kuah kaldu urat dan lemak sapi yang panas. Sebelum disiram kuah, campuran tahu
dan mi itu terlebih dulu dibubuhi sambal petis. Nah, olahan petis inilah yang
membuat tahu campurnya berbeda dengan kedai lainnya. Petisnya asli Surabaya
lho,rasanya lebih nabok, Rek!
82. Super Bakso
Kawasan Gunung Sahari, seberang mal Golden Truly dan seberang sungai.
Menu istimewa tentunya adalah bakso daging dengan ukuran super besar, bakso urat,
bakso seafood serta bakso rajungan dan bakso kulit ikan yang tidak dapat ditemukan
di sembarang tempat. Ada isi tambahan lain untuk mangkuk baksonya berupa bihun
dan tahu.
83. Pecel Pincuk Kalibata
Jl Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan
Telp 70588204, 08129619843
Alternatif lain bagi penggila pecel. Kedai ini cocok bagi anda yang ingin makan
serasa di kampung halaman. Meja, tempat duduk, tudung saji hingga dindingnya
terbuat dari anyaman bambu seperti di desa. Selain nasi pecel, lauk pauknya ada
empal, ati ampela, paru, bacem tahu dan tempe, bakwan jagung, telur asin, botok teri,
pepes tongkol, peyek teri, peyek kacang dan dadar jagung. Sambalnya khas dan
unggulan yaitu sambal tumpang. Sambal yang terbuat dari paduan kacang dan tempe
yang diiris-iris lalu dihancurkan. Rasanya sedikit pedas dan gurih.
84. Strawberry Café
Jl Tanjung Duren Barat III No.1, Jakarta Barat
Terp 56962880
Mari, menjajal berbagai menu makanan yang serba berpenampilan stroberi. Menu
unggulan adalah serabi yang disebut serabi istana presiden, ada nasi goreng stroberi
yang berwarna merah menyala, spageti merah yang sausnya berasal dari stroberi
segar. Ada lagi strawberry chocolate flambé. Penganan ini berasal dari buah stroberi
utuh plus cokelat. Untuk minuman, ada 130 macam jus. Yang unik, penyajian jus ini
menggunakan gelas khusus yang di bagian bawahnya terdapat ikan hidup atau batu
menyala.
85. Kedai Ma’Pinah
Jl Raya Kapten Tendean No.2, Jakarta Selatan
Telp 71790918
Kalau nggak sempat mencicipi Kedai Ma’Pinah di jalur Pantura daerah Pamanukan,
mampir aja ke Jaksel, sama aslinya kok. Menu andalan kedai ini adalah ikan etong
bakar dengan berbagai sambal antara lain, sambal kecap manis yang dicampur dengan
bumbu rempah-rempah, sambal merah ulek dan sambal terasi khas Sunda. Kalo udah
sering coba nasi bakar, bolehlah coba nasi kerikil. Nasi kerikil adalah campuran
antara nasi uduk dengan irisan wortel, jagung dan ati ampela. Rasanya di mulut
sangat ramai, persis seperti ada butiran kerikil-kerikilnya.
86. Seafood Gebang 49
Jl Kalimati Pademangan, Jakarta Utara
Telp 6415555
Seafood lagi, lagi-lagi seafood! Bagi penikmat seafood, umumnya menu andalan
kedai seafood yang sering dijumpai adalah kepiting, cumi, udang atau ikan. Tapi di
kedai ini yang menjadi andalan adalah masakan kerang. Dari sekian banyak pilihan
yang ada di kedai ini, yang paling melegenda adalah menu kerang goreng saus
padang. Keunikan dari kerang goreng saus padang ini terletak pada penyajiannya
yang masih menempel di cangkangnya.
87. Ketupat Sayur Murni
Jl Raya Kebayoran Lama PAL 7 No.6, Jakarta Selatan
Telp 5327146
Ketupat sayur ala Betawi ini, sayur kacang panjangnya tak terlalu pedas, santannya
kental, bumbu bawang dan laos sangat terasa. Lauknya adalah semur daging, pindang
bandeng dan ayam goreng. Sedangkan sambalnya adalah sambal kacang yang
dibumbui cuka.
88. Soto Ceker Arifin
Jl Gandaria, Jakarta Selatan
Menikmati soto ceker dengan penerangan beberapa batang lilin. Soto ceker Arifin
berkuah kuning dan sedikit keruh, meski begitu, soto hasil racikan resep keluarga ini
tidak menggunakan santan. Soto ceker ini bisa dinikmati dengan ditemani sate jeroan
ayam, uritan (telur ayam yang belum memiliki cangkang) atau keripik kulit yang
terasa gurih dan garing, sambil dicocol sambal soto yang diberi kecap.
89. Warong Shanghai Blue 1920
Jl Kebon Sirih Raya No. 79, Jakarta Pusat
Telp 3918690
Bagi penggemar masakan Shanghai dan Betawi, warong ini termasuk salah satu
tempat yang tepat dikunjungi. Menu favorit adalah ketoprak japit Mbak Leha, yang
disajikan spesial dengan dilapisi opak khas Betawi sehingga rasanya manis, sedikit
pedas dan renyah. Ketoprak ini bisa disebut sandwich nya Indonesia. Hidangan
spesial lainnya adalah telor dadar Mpok Zaenab, rujak juhi dan nasi semur lidah
Betawi. Sedangkan menu makanan Shanghai andalan adalah sop buntut resep
Shanghai yang disajikan dengan bumbu karamel, sehingga membuat rasa sop ini
menjadi gurih dan sedikit kental manis serta menu ayam masak merah yang kental
dengan aroma kayu manis dan rasa segar karena kandungan kulit jaeruk di dalamnya.
90. Ratu Kepiting
Apartemen Wisma Gading Permai, Jl Boulevard Raya, Kelapa Gading
Sesuai namanya, menu unggulan adalah kepiting saus padang, dimana bumbu dan
rasa sambalnya lebih nendang, kuah kepitingnya lebih kental dan rasa pedasnya
dicampur dengan sedikit rasa asam dan manis. Rasakan nikmatnya daging putih
kepiting bercampur saus padang pedas. Jangan lupakan sayuran pendamping,
terutama cah kangkung.
91. Porta Venezia
Aston Sudirman, Jl Garnisun Dalam No.8
Sesuai namanya, restoran ini menyediakan olah masakan Italia. Sebagai menu
pembuka, bisa dicoba Funghi Ai Granci, yaitu jamur dibaluri keju dengan daging
kepiting di atasnya. Menu utamanya….yang menjadi unggulan….Salmone Alia atau
stek ikan salmon khas Italia.
92. Bakmi Toko Tiga
Jl KH Wahid Hasyim 63A
Merasa jenuh makan nasi? Bolehlah sekali-kali mencicipi menu olahan mie di tempat
ini. Menu andalannya adalah mie ayam jamur dan lomie, rasanya..mie banget!
Sebagai makanan variasi, nggak ada salahnya dicoba udang cabe garamnya.
93. Healthy Choice
Jl Kemang Raya No.32, Jakarta Selatan
Telp 7198482, 7191229
Mau …menyantap menu lezat, badan tetap sehat wal afiat? Monggo…berpetualang
menikmati menu organic yang lezat dan sehat. Keunggulan resto ini adalah bahan
bakunya berbahan organik nan segar alias tidak menggunakan pestisida. Sajian
pembuka resto ini antara lain tower spring roll, yogi crispy mushroom, salmon
croquet, fish finger dan bruchetta. Sedangkan menu utama adalah dorinos steam fish
atau yang biasa dikenal sebagai ikan dori tim, dimana ikan dori sebagai bahan
utamanya didatangkan khusus dari tempat asalnya, Vietnam. Selain itu, menu organik
lainnya adalah organic pasta, organic shabu-shabu, organic sandwich & burger,
sampai sajian organic steak & ribs.
94. Warung Pojok Pak Tris
Jl Poso No. 1E RT 005 RW 004, Jagakarsa, Jakarta Selatan
Telp 78891611
Warung ini menyuguhkan menu andalan berupa sop iga sapi dengan kuah yang
mengepul. Dagingya lembut dan kuahnya pedas lada. Pak Tris juga menyediakan
hidangan unggulan lain, seperti sop buntut dan bakso urat sapi.
95. Kafe Cali Deli
Jl Surabaya, Jakarta Pusat
Sandwich atau roti tangkup berisi daging ayam panggang serai ala Vietnam merupakan salah satu menu favorit kafe ini. Pada daftar menu, roti tangkup ini
disebut Lemongrass Chicken Sandwich. Kafe ini memang berspesialisasi pada
sandwich ala Vietnam dan kopi Vietnam yang dinamai Black Magic untuk versi
dingin dan Midnight Express untuk kopi panas. Sebagai hidangan pembuka, boleh
dipilih Clam Chowder yaitu sup kerang yang disajikan dalam roti Perancis berbentuk
seperti mangkuk.
96. Nasi Campur dan Kari 89
Jl Pademangan 4 gg 18 dan gg 21
Jika pingin mencoba menu khas Pontianak, bolehlah mampir kesini. Nasi karinya
hampir sama dengan versi Jawa, tetapi nasi campurnya lebih menyerupai nasi putih
ditambah Sioke & Siobak dengan kuah gurih agak berminyak.
97. Restoran Bebek Ginyo
Jl Tebet Dalam No.12, Jakarta Selatan
Tentu saja racikan hidangan bebek nan lezat menjadi menu andalan di Bebek Ginyo,
yang tersaji dalam lima jenis hidangan bebek, yaitu bebek goreng, bebek bakar, bebek
baledo, bebek sambal hijau dan bebek kremes. Ada menu khas di resto ini : pepes
bebek.
98. Nasi Goreng Babeh Sanim
Jl Pandurenan Raya (Samping Masjid), Kuningan, Jakarta Selatan
Selain dimasak sop dan sate, kambing juga lazim digoreng bersama nasi. Hasilnya
adalah nasi goreng kambing. Aroma wangi memang akan tercium setiap kali kita
hendak melahap sesendok nasi goreng bikinan Babeh Sanim. Itu wangi kelabat,
semacam jamu yang biasa dipakai untuk bikin bumbu gule.
99. Dapur Buntut
Jl KH Abdullah Syafei 50D
Telp 8310555
Sop buntut dengan lemak yang menebal dan kuah yang gurih, sih, sudah biasa. Nah,
kali ini ada yang tak biasa. Yaitu sop buntut panggang bumbu barbeque, sop buntut
rasa karamel dan sop buntut tulang lunak. Khusus sop buntut rasa karamel, rasa manis
karamel yang dipasangkan di buntut sapi tak terbayangkan rasanya. Karamel dalam
irisan buntut setebal 2 cm ini tidak sepenuhnya manis. Ada rasa pedas-pedas yang
muncul dari gerusan butiran kasar lada hitam. Juga rasa gurih dari campuran bawang.
100. Warung Mbah Jingkrak
Jl Bulungan 26, Kebayoran, Jakarta Selatan
Telp 7220891
Bagi penggila rasa pedas, warung ini cocok untuk memuaskan dahaga akan rasa
pedas. Warung ini menyediakan spesial masakan Jawa yang berbumbu ekstra-pedas,
sehingga membuat penggemarnya jadi jejingkrakan. Beberapa menu yang jadi
jagoan pedas adalah, ayam rambut setan, tempe jingkrak dan sambal iblis. Untuk
nasi, bisa dipilih nasi merah atau nasi putih.